Senin, 28 April 2014

Is there anything different in love?



Hai, apa pndapat kalian tentang pernikahan beda agama?
Dulu mngkin saya termasuk yang anti, tapi setelah banyak belajar, saya pun menemukan bahwa religi & spiritual itu hal yg berbeda.
Jadi dalam hal ini perlu dlihat lagi, yang berbeda dari pasangan tersebut apa, agama atau spiritualnya?
Ada yang agamanya sama, tapi ketika disinggung soal sistematika ibadah langsung sensitif.
Ada yang agamanya beda tapi kalo ngomongin Tuhan bisa nyambung banget.
Jadi... sekarang kalo denger kabar orang beda agama/aliran nikah, saya perlu "waspada" dulu, yang beda apanya nih?
Termasuk ketika sahabat saya sendiri memutuskan untuk menikah dengan orang yang beda agama.
Well, saya & sahabat saya beda agama, sama pasangan dia tentunya juga beda. Tapi saya merasa cocok ngomongin Tuhan sama mereka.
Oleh sebab itu dalam hal ini saya merestui pernikahan mereka, haha....
Iya sih, menikah beda agama itu konsekuensi sosialnya "berat". Dianggap sebagai orang yang "tersesat" oleh rekan-rekan seagamanya adalah hal biasa.


Biasa lah. Namanya manusia masih susah untuk melepaskan diri dari "judgement". Saya pun kadang gitu.
Tapi ketika saya membiarkan sisi spiritualitas saya masuk, saya tidak melihat perbedaan dalam diri mereka. Yang terlihat hanya kasih sayang.
Manusia memilih agama sebagai identitas, tapi setiap manusia pada dasarnya memiliki ruhaniyah yg sama : entitas yang satu dari kasih sayang Tuhan.
Sampe saat ini saya masih berprinsip untuk mencari pasangan yang seagama saja. Kalo bisa dengan kesamaan spiritualitas. *^_^*

Kamis, 17 April 2014

(Not) Casualty of Love



Dulu aku pikir konsep Rumi "hanyalah" konsep puitis idealis. Hanya orang-orang yang sudah ma'rifat yang bisa merasakannya.
Tapi kenyataannya, aku bisa membuktikan bahwa konsep Rumi itu benar setelah... ya, setelah aku jatuh cinta :))
Kalo boleh milih sih, mending gak usah jatuh cinta aja. Langsung ketemu orang yang tepat tanpa banyak adegan drama, tapi....
Ternyata jatuh cinta gak selamanya negatif. Berbunga-bunga sih pasti, sakit juga iya, tapi itu yang membuat hati bisa bercerita.
Dalam cinta ada proses menerima & melepaskan... ada proses "mencabik-cabik hati". Tapi tidak apa-apa, cinta tidak akan membuat mati kok :)
Aku hanya berharap kisah cinta pada setiap manusia itu bisa bersifat sakral. Oleh sebab itu libatkan Tuhan dalam perasaanmu, libatkan Tuhan....