Minggu, 08 Maret 2015

Elegi Kangen



Sesungguhnya rasa kangen itu terbuat dari apa sih? Kenapa aku tiap hari bisa merasa kangen yaa?? Kalo aja kangen itu ada obatnya, pasti udah aku minum sampe overdosis (mati dong). Iih, iya nih... sebagai seorang wanita yg galau, aku lagi mencari cara gimana biar rasa kangen itu bisa pergi. Adakah obat semprot anti kangen? Di mana belinya?? Tiap hari aku di puskesmas sering denger tentang fogging dan pemberantasan nyamuk aedes aegypti. Tapi kenapa gerakan pemberantasan kangen tidak pernah diadakan ya?? Emangnya penyakit kangen itu tidak meresahkan masyarakat apa??

Huufft.... baeklah.... mungkin khalayak ramai menganggap kalo kangen itu tidak elite, tidak penting dibandingkan urusan melayani kesehatan masyarakat. Aku yang sering ngelamun nungguin klien pun pernah terpikir : Kenapa ya gangguan kepribadian galau tidak dimasukkan dalam PPDGJ? Padahal sudah jelas lho bahwa simtom-simtomnya itu mengganggu.

Simaklah tanda-tanda berikut ini :
~Suka senyum-senyum sendiri meskipun tidak ada objek atau situasi secara langsung yang menyebabkan bahagia.
~Saat mendengarkan lagu tiba-tiba khayalan melayang seolah-olah menjadi tokoh utama yang dimaksud dalam lagu tersebut (padahal hal ini erat kaitannya dengan waham kebesaran).
~Sering terbangun di tengah malam meskipun tidak kebelet pipis atau lapar, disebabkan karena bayangan seseorang begitu kuat menghantui... namun tidak menimbulkan rasa takut dan justru mendorong untuk berdoa agar dipertemukan Tuhan lewat mimpi. *ini kok film reliji banget sih
~Pada fase-fase tertentu (yaitu fase ingin berinteraksi dengan media sosial), terjadi gerakan secara refleks pada mata dan tangan, yang menyebabkan tindakan tidak terkendali yang disebut dengan “kepo”. Gerakan ini berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung tingkat kepuasan melihat kabar terbaru dari gebetan.
~Adanya banyak keluhan fisik (yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya secara medis) saat gebetan melintas di depan mata, seperti jantung berdebar-debar, wajah pucat, keringat dingin, tangan gemetar. Biasanya keluhan-keluhan fisik ini membuat penderitanya ingin kabur ke dunia lain, seolah-olah tidak ingin dilihat gebetan, meskipun hati tak bisa bohong dan terus berharap untuk bertemu.
~Kesadaran terhadap orientasi ruang dan waktu terganggu. Penderita menjadi tidak “here and now”, susah fokus pada urusan lain kecuali bayangan tentang kebersamaan dengan orang yang dirindukan.
Semua kriteria di atas harus terpenuhi sekurang-kurangnya selama tiga bulan.

Ehem, sejauh ini sih baru ada enam tanda yaa, kayaknya sih masih kurang. Nanti kalo ada tambahan akan aku bikin lagi di tulisan selanjutnya deh. Apa ada yang tahu alamat Pak Rusdi Maslim di mana? (beliau masih hidup kan ya?), nanti aku ingin mendiskusikan hal ini bersama beliau. Mungkin Pak Rusdi malah bisa menambahkan kriteria lagi, secara beliau kan sudah lama malang melintang di dunia per-gangguanjiwa-an. Pastinya sudah banyak ketemu pasien gangguan jiwa yang penyebab utamanya adalah kangen yang tidak tersampaikan. Kan ini ceritanya aku perlu menolong diriku sendiri beserta ribuan orang di muka bumi ini yang hatinya retak-retak hampir pecah.

Semoga gangguan jiwa karena kangen tidak menyebabkan korban jiwa di alam semesta ini, amieen...

Minggu, 01 Maret 2015

My Valentine's Angel





Seorang anak kecil mengintip malu-malu di poli psikologi sambil nungguin mamanya yg lagi periksa di poli sebelah.

"Mb... aku boleh main ke sini?"
"Oh, iya dik. Silakan.. Siapa namanya? Kok gak masuk sekolah?"
"Iya Mb, aku lagi batuk. Trus nanti kan ada perayaan valentine."
"Oh, ya? Perayaan valentine di mana?"
"Mm.. di mana ya, mi?" Menoleh ke mamanya..
Beberapa menit kemudian mamanya mampir masuk ke poli psikologi.
"Anak saya ini ODHA Mb. Hari ini dia mau ngrayain valentine sama anak-anak sesama ODHA."

*Ooh.. semoga malaikat menemanimu untuk merayakan valentine ya.. adik yg berwajah ceria