Senin, 08 April 2013

Through Heart Station.....



Aku melihat dia pada hari itu, hmm…. Kalau tidak salah 2 kali. Di tengah keribetanku mengurus acara bernilai sejuta, aku masih sempat-sempatnya dikasih “hadiah” sama Tuhan, hehe…. Meski cuma sekilas sih ngeliatin dia, tapi itu udah bikin aku seneeng bangeetszz…..

Sudah malam, temans. Aku sudah kembali ke kos. Nyampe kos jam setengah 9-an. Huhu.. of course merasa capek. Terlebih malem sebelumnya aku “berusaha” mengerjakan proposal dengan baik & benar. Terus seharian di kampus. Pulang ke kos sih seharusnya tepar. Dan benar……. Aku tepar, kagak sempat mandi or ngapain lagi. Aku bobok cantik temans, Zzzz… Hmmm……..

Tiba-tiba mataku kriyip-kriyip melek. Liat jam di HP, ooooh…. Jam 22.30. Berarti tadi aku udah bobok sekitar 1,5 jam. Aku harus bangun… Ya, karena belum sholat Isyak. Selain ituu, sepertinya ada hal lain yg harus kulakukan. Sekelarnya sholat, tiba-tiba aku tergerak buka twitter. Ngamatin per-gosip-an dan berlala-lili…. Komen sana komen sini. Tak lupa menge-twit tentang dia, ihiirr…… Tanpa terasa waktu udah menunjukkan pukul 00.30. Ooh, no! Aku harus segera bobok nih. Besok kan (nanti maksudnya, kan udah pagi juga :D) pagi-pagi harus menjelma jadi panitia dengan service excellent. Yaya, aku harus bobok, karena sudah merencanakan juga untuk mencuci pagi-pagi sebelum berangkat (Hoho.. jiwa ibu rumah tangganya muncul).

Bobok deh aku. Tau kan, bobok itu apa? Merem, masuk ke alam lain, tidak sadarkan diri, mimpi indah, lalu melek lagi dan kembali ke dunia nyata. Tapi yang terjadi padaku saat itu adalah berbedaa….. Aku tidak tidur, tidak pula bermimpi, aku astral cuuy, astraaalllll………. Sempet-sempetnya aku astral di saat tepar begini. Adegan astral pertama begini: Aku lagi jalan-jalan di sebuah tempat, seperti di daerah perumahan, karena jalannya kecil-kecil gitu. Lalu aku bertemu dengan mas-mas, kayaknya sih mas KRST gitu. Trus kita saling menyapa. “Hai, kamu lagi ngapain?,” sapa dia. “Ini mas, aku tuh lagi jalan-jalan. Tapi yang jalan-jalan spirit-ku aja. Kalo tubuhku sih masih tidur tuh,” jawabku. Whaat? Aku pede banget waktu itu ya, bilang kalo lagi astral. Ahaha….. It’s ok

Kemudiaan… Ini dia adegan astral kedua yg sangat berkesan. Jreng…jreng…….

Ceritanya habis ketemu dia pada malem sebelumnya itu, aku tiba-tiba aja ngerasa kangen. Dan itu kebawa sampe “tidur”. “Waah, seandainya aja bisa, Tuhan. Aku pengen banget mendatangi dia saat ini, pengeen banget,” curhat saya pada Si Bos. Dan tiba-tiba terjadilah peristiwa yg sangaaattt kereeennn….. “My spirit” serasa bergetarr,,,, trus berjalan…. Menuju ke suatu tempat, ziiiiiinggg….. cuiittzsssss. Menuju ke sebuah alamat. Padahal sebenarnya aku tidak tahu pasti alamat dia. Tapi saat itu aku ngerasa Tuhan membawaku pada alamat yg tepat: di sebuah desa, di sebuah kecamatan, di sebuah kabupaten. Yaa, aku ngerasa itu alamat dia. Eh, eh, sampailah aku ke rumah dia. Ahh, ya… aku ngelihat dia, dan spertinya dia nggak ngeliat aku. Beneran kayak hantu di film-film nih. Aku amatin beberapa saat sih. Itu beneran dia bukan ya? Kok potongan rambutnya berbeda? Sampai kemudian aku berhasil meyakinkan diri, ya itu beneran dia kok. 

Dia berjalan mengambil kertas, tampak serius membaca.  Oh no, dia sedang belajar, temans. Belajar Fisika, sodara-sodara….. Pokoknya sesuatu yang ada angka-angkanya lah (atau matematika ya? Seyakinku sih Fisika). Lho kok aneh ya? Ini jaman kapan sih yg sedang aku lihat? Fisika kan tidak berkaitan dengan bidangnya? Kok dia tampaknya belajar serius banget? Ah sudahlah, daripada sibuk mikirin itu, mending juga ngeliatin dia aja, hahaha…. Seneng banget rasanya, meski kita nggak saling ngobrol. Meski dia nggak tahu kehadiranku. Aku sudah sangat bersyukur diberi kesempatan ngeliatin dia :)) . Horaaaayyyy……. 

Nah, sudah, adegan astralnya pun akhirnya selesai. Aku kembali bangun, menyadari diriku ada di kamar sepenuhnya. Sambil bergembira,”Aaah, akhirnya aku berhasil astral ke tempat lain.. berhasiiil…berhasiiilll.” Ini pengalamanku bisa astral dengan sukses lho, makanya patut dirayakan.

Pagi hingga petang itu…. Acara berjalan dengan cukup lancar, namun tampaknya ada sedikit konflik internal (gak jelas apaa?) yg membuat seorang temanku “tantrum”, dia menangis dengan keras, meluapkan semua emosinya…… hingga aku dan seorang temanku pun harus menenangkan dia dengan nongkrong di suatu tempat. 

Yuups, entah karena resonansi apa, aku pun dengan semangatnya menceritakan pengalaman astralku pada mereka. Seorang temanku yg td menangis-nangis itu syukurlah sekarang udah bisa ketawa. Dia yg aku kenal “sixth sense”nya kuat emang selama ini aku jadikan sebagai tempat konsultasi. Dia pun berkata bahwa bisa jadi yg aku alami itu astral menuju “vison”. Jadi bukan astral yg di jaman sekarang, vision itu bisa masa lalu ataupun masa depan.

 Hmmm yaya, aku pun menduga-duga, sepertinya “someone” yg aku datangi di astral itu sedang berada di masa lalu, masa SMA mungkin, atau masa awal kuliah. Yg membuat dia harus serius belajar Fisika untuk mengejar mimpinya. Mungkin saat itu dia berjuang keras, dan momen-momen seperti itu berharga baginya. Kondisinya pada masa sekarang berbeda dengan saat dulu. Ya, dia yg aku lihat sekarang sudah berbeda. Dia tampak sudah yakin dengan apa yg dia pegang, dia optimis, percaya diri, dan begitu tenang….. (meski terkadang gila juga, hehe..). Tapiii, mungkin dulu kondisinya adalah seperti itu, dia belajar keras.. dan… aku nggak tahu sih kenapa sekarang dia menekuni bidang yang berbeda. Kelihatannya sih dia kuat, tapi mungkin dulu dia menyimpan luka. Luka karena akhirnya nggak berhasil mengejar mimpinya dan harus banting setir ke bidangnya sekarang. Mungkin sempat terjadi pergolakan batin dalam dirinya dan dia sudah berhasil bertahan. Hingga akhirnyaa… dia menjadi sekuat sekarang!

Fyyuuh, oke deh. Makasih ya Tuhan, atas kesempatan untuk belajar pada dia. Aku sih nggak ngebet dia harus menjadi milik saya, kayak di sinetron-sinetron itu, hoho…. Biasa aja kok. Iya sih, aku kagum pada dia, tapi kalopun nggak berjodoh juga nggak papa. Cukuplah, mengagumi dia dari jauh itu sudah merupakan kesempatan istimewa bagi saya, hehe……Well, mungkin aku memang harus belajar pada dia tentang hidup, tentang menjadi pribadi yg lebih baik. Dan karena alasan itulan Tuhan mempertemukan kita. Meski secara nyata kita nggak pernah ngobrol, apalagi SMS-an, ato BBM-an (gak punya BBEK GORENG :D), ato komen-komen2an di medsos, rasanya siih kita udah berkomunikasi lewat hati #eaaa… 

Ini pendapatku lho, pendapatku kan bisa aja salah, bisa juga bener. Suka-sukanya Tuhan :D Iya lho, rasanya tuh kayak hati yg selama ini jadi perantara, termasuk membuka kesempatanku untuk lebih memahami metafisika. Tuh apa lagi tuh? Bisa-bisanya aku astral ke tempat dia? Haha….  Hal ini semakin membuatku berdecak kagum padaNya. Ternyata kalau Dia sudah berkehendak, Dia bisa membuka semua tabir. Dan itu….. misteri yg hanya Dia yg berhak tahu kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar