Seperti pergi ke negeri dongeng…..
Melihat kastil unik berwarna-warni. Merah, biru, tinggi menjulang….Aku hanya
seperti kurcaci. Imut, kecil, dan tidak ada apa-apanya dibandingkan bangunan
raksasa itu. Menelusuri jejak-jejak, dan ah… ah…… akhirnya terkuaklah misteri
itu.
Aku sudah berada di negara lain
sekarang! Can you imagine? Wooww….. bisa-bisanya aku berada di Australi lagi.
Padahal kan bulan lalu baru pergi ke sana. Dan tiba-tiba pagi ini dengan
secepat kilat aku sudah sampai di sana lagi.
Ini mimpi apa bukan sih? Ato ngayal?
Well, I don’t know the truth.. Ehem, ini adalah lanjutan dari kisah-kisah
astral yang sudah beberapa kali aku alami. Ceritanya berawal dari suatu minggu pagi,
aku mumet ngerjain PPT untuk ujian PKP besoknya. Dan sebagai muslim yang beriman
dan bertakwa (hayaah) setiba waktu adzan Subuh, aku pun langsung sholat dong.
Eh, nggak, mandi besar dulu. Ini dikarenakan aku sudah selesai dari “tamu
bulanan” trus diwajibin mandi dulu deh. Aslinya aku agak jarang mandi besar
pagi2. Biasanya bikin excuse sendiri, “Ah, Tuhan. Dingin ah. Mandi besarnya
agak siangan aja ya. Daripada flu lho. Masak ibadah malah menyiksaku *It means aku
menyengajakan diri tidak sholat Subuh dulu :D “.
Tapi pagi ini berbeda. Entah apa
sebabnya aku sangat semangat mandi pagi, bahkan sebelum Subuh. Mungkin untuk
menyegarkan kepala yang udah panas mikirin HPP ya? Oke, saya wudlu, trus mandi
besar, trus segera sholat. Seselesai sholat, tiba-tiba syuuut… kesadaranku
hilang. Kayak ada adegan peristiwa-peristiwa datang dan pergi (mendramatisir
aja nih, maksudnya aku tuh habis sholat ketiduran trus sempat mimpi beberapa
kali ganti-ganti, haha..)
Untunglah aku cepat sadar dengan
kondisi diri. “Oh, no. Tadi saya ketiduran. Hmm, bagaimana kalau difasilitasi
lebih lanjut aja dengan bobok betulan? Ahahha….Bukan bobok ding, kesannya gak
sopan. Habis sholat bobok? Mmm, maksudnya berbaring aja kok. Cuma
mengistirahatkan otot yang masih agak pegel2.”. Satu..dua..tiga… menyentuh
kasur, membaringkan badan, nglamun-nglamun. Trus..trus………………………….
Finally, aku merasakan lagi
sensasi yang biasa aku alami kalo mau astral. Berhubung ini udah astral yang ke
sekian kalinya, maka aku udah lumayan nggak kaget lagi kayak di awal-awal. Hmm…Hmmm…
terasa banget ada “something” yang mau keluar dari tubuhku. Naik..turun….naik…turun
lagi, kayak orang bernafas dengan intensitas kuat. “Ow…ow… mau astral ya? Mau
astral? Okeeh, kalo emang mau ‘pergi’ silakan jalan-jalan dengan tenang yaa” (kayak
mau mati aja, “dengan tenang’. Tp serius lho, aku sering ngerasa, ini kayaknya
mirip dengan hampir mati, roh keluar dari tubuh).
Gak ada tendensi, gak ada obsesi
pengen pergi ke mana, lagi nggak ada rencana jalan-jalan juga sih, hehe. Ya
sudah, terserah “soul” aja mau ke mana. Hmmm, ini astral yang beda. Rasanya
sejuukk, tenaangg…. Aku benar-benar menikmatinya. Dan sebuah prestasi lagi: Aku
bisa melek! Horeeee…… Kalo dulu aku cuma
bisa merem sambil bertanya-tanya, nih soul mau ke mana sih? Sekarang aku bisa
melek dong. Aku bisa menikmati perjalananku dengan gembiraa ^^.
Waah, aku terbang nih. Aku terbang…
Asyiik, ngeliatin langit dan cahaya yang terang. Ooh, gini tho rasanya astral
yang “sukses”? Aku sadar sepenuhnya dong kalo lagi astral. Masih sempatnya aku
mikir, “Oh, ya tubuhku tadi masih bobok di kos. Trus sekarang ‘aku’nya lagi
jalan-jalan.”
Karena ini adalah astral dan bukan
kayak perjalanan beneran dengan pesawat yang ditempuh dengan durasi lebih dari
10 jam, maka sudah bisa ditebak bahwa dalam hitungan detik aku sudah sampai di
lokasi yang indah. Ulallaaa… tempat apakah ini? Indah betul kayak di
dongeng-dongeng. Bangunannya sih agak gak familiar, sepertinya bukan di
Indonesia. Bingung, celingak-celinguk kanan kiri. Ada orang selain aku nggak
ya, mungkin bisa ditanyain? Ternyata banyaak. Mereka lagi jalan lalu lalang.
Wajahnya sih kebanyakan orang Asia, kayak orang Indonesia. Tapi bangunan unik
ini tetep aja bukan ciri khas Indonesia. Trus ini di mana yaa?
Tetiba dari belakang aku melihat
sosok Mas Kris. Ini adalah seorang mas yang nyempil ikutan kita ke Melbourne
kemaren. Bukan dari golongan Mapronis sih, tapi beliau adalah orang yang
berjasa membantu kita dari segi finansial, haha… Selain itu membantu kita juga dari segi
foto-foto, karena kameranya masnya bagus :D. “Ada Mas Kris nih. Berarti ini di
Australi dong (perlu diketahui bahwa mas ini sudah lama di Quensland). “ Tampak belakang doang sih, tapi aku yakin itu
dia.
Untuk lebih meyakinkan diri bahwa
ini di Australi, aku mencoba mencari lagi sosok orang bule di sekitarku. “Ada
gak ya? Ada gak ya? Eeeh, ada.. Ada beberapa bule sedang berjalan santai.” Nah,
udah deh, seketika itu aku merasa yakin bahwa ini emang di Australi. Tapi masih
meraba-raba. Iya ini Ausy, tapi lebih tepatnya di mana? Aku amatin lagi
orang-orang di sekelilingku. Tampak beberapa orang (sepertinya dari Indonesia)
lagi foto-foto bergembira. Tiba-tiba aku teringat perkataan temanku, “Mbak,
kalo lagi di dunia astral, orang-orang yang kita datengin itu biasanya nggak
bisa lihat kita. Cuman bisa ngerasain kehadirannya.” Eh, iseng-iseng deh aku
cobain. Aku colek-colek dong orang yang mau foto-foto itu. Aku melambaikan
tangan, dada..dada….. Ternyata emang mereka nggak bisa lihat aku, hahaha. Yess,
eksperimen terbukti. Tapi aku melihat wajah mereka agak terbengong-bengong
heran. Mungkin ngerasa di belakang mereka ada “something” tapi nggak ada
wujudnya. Berasa jadi hantu nih, hag..hag…
Aku terus mengamati mereka, mereka
kemudian tampak mengobrol dan melihat ke arahku, dengan kata-kata yang aku
nggak begitu “ngeh”. Apa mereka akhirnya bisa melihat diriku ya? Mereka lagi
ngobrol beneran denganku ato lagi pura-pura aja ngobrol sama “hantu” ya? Ihihi…
Tau deh, nggak penting juga bagiku. Yang terpenting sekarang adalah mencari tahu.,
sekarang nih aku lagi ada di manaaa????
Orang-orang sibuk dengan urusannya
masing-masing. Dan aku tetep kayak orang bingung. Hmm…hmm… benda apa yang bisa
jadi petunjuk ya? Ada beberapa benda di sekitarku, lalu.. pandanganku tertuju
pada sebuah benda kecil, ngg… semacam bola salju kaca yang kalo digoyang-goyang
“salju”nya bisa berguguran itu lho. Aku ambil benda itu, aku amati, dan…dan…. Di
bagian bawahnya aku lihat ada tulisan “Victoria University”. Owwww… Amazzingg…!
Ternyata aku lagi di Victoria University, pemirsa! ^^
Ya ampun, aku di Melbourne lagi,
bayangpun. Ooh, jadi Victoria Universiy tuh bentuknya kayak gini tho? Kemaren
pas di Melbourne sempat nglewatin sih, tapi aku udah nggak inget lagi
bentuknya. Dan sekarang di dunia astral aku dikasih lihat lagi. Nah, aku sudah
lega sekarang karena udah tahu keberadaanku. Lalu perlahan, soulku pun tampak
merasa sudah puas, trus dia siap-siap balik deh ke dunia nyata.
Hyuuung…. Aku ngerasain lagi
sensasi terbang. Soulku bergerak melayang-layang di angkasa, kayak di film
Superman. Lucunya lagii, yang semakin membuat aku ngerasa ini kayak di film
adalah aku mendengar soundtracknya dong. Haduuh apa lagi ini? Ini kayaknya
astral kecampuran imajinasi deh. Masak ya, aku denger sebuah lagu pengiring (auranya
sih dinyanyiin sama Cherrybelle, eaaa), liriknya agak lupa, pokoknya ada
kata-kata.”Meskipun di Melbourne….meskipun berbeda bahasa…. Tetap saja akan
kembali”. Sumpah, lucu banget nih, hahaha….
Soulku perlahan-lahan udah sampai
ke kamarku. Masuuk…dan masuk ke tubuhku hingga aku pun terbangun. “Hmm,
perjalanan yang menyenangkan. Ngobrol2, kenapa di Victoria University ya? Itu
tadi beneran nggak sih?”
Langsung deh aku bergegas menuju
laptop yang masih menyala di mejaku. Mbah google….mbah google, tanya dong, Victoria
University bentuknya kayak gimana? Sreet…sreet..sreeet… Naah, sampe deh ke foto
yang dicari. “Aaaaah, benar. Benaar! Mirip sekali dengan yang barusan aku lihat.”
Cuma ya nggak seratus persen sama. Bentuk bangunannya sih mirip, tinggi
menjulang cuma warnanya lebih soft. Merah bata gitu. Kalo yang di astral tadi
bener-benar merah ngejreng, trus ada lagi biru ngejreng. Yaa, namanya juga
astral, itu kan kombinasi antara kenyataan & imajinasi. Tapi ini beda juga
dari mimpi. Sensasinya lebih kerasa aja kayak nyata.
Ya ampuun, Tuhan! Bisa-bisanya aku
astral ke Victoria University? Mbayangin sedikit pun nggak pernah. Malah dulu
pengennya ke Harvard University. Kemaren setelah dari Melbourne, ada sih
sedikit bayangan ke Melbourne University. Tapi kalo Victoria University ni
bener-bener nggak ada bayangan.
Kenapa ya? Kenapa ya? Apa aku akan
membuat kisah dengannya di masa depan? Tapi dalam rangka apa? Short course
lagi? Seminar? Penelitian? Ato bahkan kuliah Ph.D? Tapi kan..tapi kan… aku
nggak begitu pintar? Dengan IP pas-pasan gini mana mungkin Ph.D ke Victoria
University? Dan setelah dirunut-runut, aku pun teringat ke pengalamanku
beberapa hari sebelumnya. Kejadiannya mirip. Waktu itu aku juga ketiduran di
pagi yang cerah habis mumet ngerjain HPP. Eh tahu-tahu aku ngerasa astral. Aku
sempat menahan soulku untuk tidak keluar waktu itu. “Hei, aku nih lagi mau
konsen nggarap HPP, bukan waktu yang tepat buat ‘jalan-jalan’ “. Tapi entah
kenapa soulku rasanya nggak bisa dicegah, tetep aja dia keluar dan jalan-jalan
seenaknya tanpa merasa bersalah. Itu adalah pertama kalinya aku bisa menikmati
sensasi perjalanan. Aku bisa melek dan mengamati prosesku “terbang”. Lalu aku
melihat ruangan terang, kuning keemasan, banyak lampu. Semacam lorong atrium. Entah
di mana itu.. Belum sampai ceritanya selesai, eh soulku udah balik lagi ke
tubuhku. Ya sudah deh, jadinya bangun. Terbangun dengan penasaran,”Aaah, tadi
aku di mana ya?” Berusaha tidur lagi untuk melanjutkan astral, tapi akhirnya
astralnya nggak berhasil (kamunya wanting sih Im, padahal udah tau kan kalo wanting
tu biasanya tidak diridloi Tuhan).
Jangan-jangan yang kemaren itu aku
juga ke Victoria Univ ya? Aaah, kenapa kejadiannya begini ya? Di saat aku lagi
fokus dan pusing dengan urusan kuliahku, kenapa “petunjuk” itu datang lagi?
Aslinya penasaran banget dan pengen ngajak Tuhan hadir di depanku untuk jumpa
pers, weeitss, memberi penjelasan gitu bahwa maksud aku astral ke Victoria
University adalah untuk………….
Tapi tampaknya Tuhan lebih suka
mengajakku berkelana dalam misteri. Oke Tuhan, apapun hasilnya di masa depan,
aku akan menerimanya. Bisa jadi aku beneran balik ke Ausy, bisa jadi enggak.
Tapi berhubung aku masih punya kesempatan untuk berimajinasi, maka aku akan
menggunakan kesempatan itu seluas-luasnya. Aku akan menganggap bahwa aku akan
balik ke Melbourne, lebih spesifiknya ke Victoria University untuk melakukan
hal “mengagumkan” di sana, apapun itu.
Yup, ini adalah sesuatu yg
membuatku sangat termotivasi untuk menyelesaikan urusan kampus dengan baik. Setelah
kemaren dimotivasi oleh Mr. Teddy Minas (beruang cakep dari Melbourne Univ)
untuk menyelesaikan HPP, kini saatnya Victoria Univ (yang gambarnya udah nongol
sebagai penghias background layar laptopku) memotivasiku untuk menyelesaikan
revisi PKP dan tesis. Hyaat.. Semangat, Imaa! Keajaiban-keajaiban cantik di
masa depan sudah menunggumu. ^^