Rabu, 19 Juni 2013

Victoria University in a Glance



Seperti pergi ke negeri dongeng….. Melihat kastil unik berwarna-warni. Merah, biru, tinggi menjulang….Aku hanya seperti kurcaci. Imut, kecil, dan tidak ada apa-apanya dibandingkan bangunan raksasa itu. Menelusuri jejak-jejak, dan ah… ah…… akhirnya terkuaklah misteri itu.
Aku sudah berada di negara lain sekarang! Can you imagine? Wooww….. bisa-bisanya aku berada di Australi lagi. Padahal kan bulan lalu baru pergi ke sana. Dan tiba-tiba pagi ini dengan secepat kilat aku sudah sampai di sana lagi.
Ini mimpi apa bukan sih? Ato ngayal? Well, I don’t know the truth.. Ehem, ini adalah lanjutan dari kisah-kisah astral yang sudah beberapa kali aku alami. Ceritanya berawal dari suatu minggu pagi, aku mumet ngerjain PPT untuk ujian PKP besoknya. Dan sebagai muslim yang beriman dan bertakwa (hayaah) setiba waktu adzan Subuh, aku pun langsung sholat dong. Eh, nggak, mandi besar dulu. Ini dikarenakan aku sudah selesai dari “tamu bulanan” trus diwajibin mandi dulu deh. Aslinya aku agak jarang mandi besar pagi2. Biasanya bikin excuse sendiri, “Ah, Tuhan. Dingin ah. Mandi besarnya agak siangan aja ya. Daripada flu lho. Masak ibadah malah menyiksaku *It means aku menyengajakan diri tidak sholat Subuh dulu :D “.
Tapi pagi ini berbeda. Entah apa sebabnya aku sangat semangat mandi pagi, bahkan sebelum Subuh. Mungkin untuk menyegarkan kepala yang udah panas mikirin HPP ya? Oke, saya wudlu, trus mandi besar, trus segera sholat. Seselesai sholat, tiba-tiba syuuut… kesadaranku hilang. Kayak ada adegan peristiwa-peristiwa datang dan pergi (mendramatisir aja nih, maksudnya aku tuh habis sholat ketiduran trus sempat mimpi beberapa kali ganti-ganti, haha..)
Untunglah aku cepat sadar dengan kondisi diri. “Oh, no. Tadi saya ketiduran. Hmm, bagaimana kalau difasilitasi lebih lanjut aja dengan bobok betulan? Ahahha….Bukan bobok ding, kesannya gak sopan. Habis sholat bobok? Mmm, maksudnya berbaring aja kok. Cuma mengistirahatkan otot yang masih agak pegel2.”. Satu..dua..tiga… menyentuh kasur, membaringkan badan, nglamun-nglamun. Trus..trus………………………….
Finally, aku merasakan lagi sensasi yang biasa aku alami kalo mau astral. Berhubung ini udah astral yang ke sekian kalinya, maka aku udah lumayan nggak kaget lagi kayak di awal-awal. Hmm…Hmmm… terasa banget ada “something” yang mau keluar dari tubuhku. Naik..turun….naik…turun lagi, kayak orang bernafas dengan intensitas kuat. “Ow…ow… mau astral ya? Mau astral? Okeeh, kalo emang mau ‘pergi’ silakan jalan-jalan dengan tenang yaa” (kayak mau mati aja, “dengan tenang’. Tp serius lho, aku sering ngerasa, ini kayaknya mirip dengan hampir mati, roh keluar dari tubuh).
Gak ada tendensi, gak ada obsesi pengen pergi ke mana, lagi nggak ada rencana jalan-jalan juga sih, hehe. Ya sudah, terserah “soul” aja mau ke mana. Hmmm, ini astral yang beda. Rasanya sejuukk, tenaangg…. Aku benar-benar menikmatinya. Dan sebuah prestasi lagi: Aku bisa melek! Horeeee……  Kalo dulu aku cuma bisa merem sambil bertanya-tanya, nih soul mau ke mana sih? Sekarang aku bisa melek dong. Aku bisa menikmati perjalananku dengan gembiraa ^^.
Waah, aku terbang nih. Aku terbang… Asyiik, ngeliatin langit dan cahaya yang terang. Ooh, gini tho rasanya astral yang “sukses”? Aku sadar sepenuhnya dong kalo lagi astral. Masih sempatnya aku mikir, “Oh, ya tubuhku tadi masih bobok di kos. Trus sekarang ‘aku’nya lagi jalan-jalan.”
Karena ini adalah astral dan bukan kayak perjalanan beneran dengan pesawat yang ditempuh dengan durasi lebih dari 10 jam, maka sudah bisa ditebak bahwa dalam hitungan detik aku sudah sampai di lokasi yang indah. Ulallaaa… tempat apakah ini? Indah betul kayak di dongeng-dongeng. Bangunannya sih agak gak familiar, sepertinya bukan di Indonesia. Bingung, celingak-celinguk kanan kiri. Ada orang selain aku nggak ya, mungkin bisa ditanyain? Ternyata banyaak. Mereka lagi jalan lalu lalang. Wajahnya sih kebanyakan orang Asia, kayak orang Indonesia. Tapi bangunan unik ini tetep aja bukan ciri khas Indonesia. Trus ini di mana yaa?
Tetiba dari belakang aku melihat sosok Mas Kris. Ini adalah seorang mas yang nyempil ikutan kita ke Melbourne kemaren. Bukan dari golongan Mapronis sih, tapi beliau adalah orang yang berjasa membantu kita dari segi finansial, haha…  Selain itu membantu kita juga dari segi foto-foto, karena kameranya masnya bagus :D. “Ada Mas Kris nih. Berarti ini di Australi dong (perlu diketahui bahwa mas ini sudah lama di Quensland). “  Tampak belakang doang sih, tapi aku yakin itu dia.
Untuk lebih meyakinkan diri bahwa ini di Australi, aku mencoba mencari lagi sosok orang bule di sekitarku. “Ada gak ya? Ada gak ya? Eeeh, ada.. Ada beberapa bule sedang berjalan santai.” Nah, udah deh, seketika itu aku merasa yakin bahwa ini emang di Australi. Tapi masih meraba-raba. Iya ini Ausy, tapi lebih tepatnya di mana? Aku amatin lagi orang-orang di sekelilingku. Tampak beberapa orang (sepertinya dari Indonesia) lagi foto-foto bergembira. Tiba-tiba aku teringat perkataan temanku, “Mbak, kalo lagi di dunia astral, orang-orang yang kita datengin itu biasanya nggak bisa lihat kita. Cuman bisa ngerasain kehadirannya.” Eh, iseng-iseng deh aku cobain. Aku colek-colek dong orang yang mau foto-foto itu. Aku melambaikan tangan, dada..dada….. Ternyata emang mereka nggak bisa lihat aku, hahaha. Yess, eksperimen terbukti. Tapi aku melihat wajah mereka agak terbengong-bengong heran. Mungkin ngerasa di belakang mereka ada “something” tapi nggak ada wujudnya. Berasa jadi hantu nih, hag..hag…
Aku terus mengamati mereka, mereka kemudian tampak mengobrol dan melihat ke arahku, dengan kata-kata yang aku nggak begitu “ngeh”. Apa mereka akhirnya bisa melihat diriku ya? Mereka lagi ngobrol beneran denganku ato lagi pura-pura aja ngobrol sama “hantu” ya? Ihihi… Tau deh, nggak penting juga bagiku. Yang terpenting sekarang adalah mencari tahu., sekarang nih aku lagi ada di manaaa????
Orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Dan aku tetep kayak orang bingung. Hmm…hmm… benda apa yang bisa jadi petunjuk ya? Ada beberapa benda di sekitarku, lalu.. pandanganku tertuju pada sebuah benda kecil, ngg… semacam bola salju kaca yang kalo digoyang-goyang “salju”nya bisa berguguran itu lho. Aku ambil benda itu, aku amati, dan…dan…. Di bagian bawahnya aku lihat ada tulisan “Victoria University”. Owwww… Amazzingg…! Ternyata aku lagi di Victoria University, pemirsa! ^^
Ya ampun, aku di Melbourne lagi, bayangpun. Ooh, jadi Victoria Universiy tuh bentuknya kayak gini tho? Kemaren pas di Melbourne sempat nglewatin sih, tapi aku udah nggak inget lagi bentuknya. Dan sekarang di dunia astral aku dikasih lihat lagi. Nah, aku sudah lega sekarang karena udah tahu keberadaanku. Lalu perlahan, soulku pun tampak merasa sudah puas, trus dia siap-siap balik deh ke dunia nyata.
Hyuuung…. Aku ngerasain lagi sensasi terbang. Soulku bergerak melayang-layang di angkasa, kayak di film Superman. Lucunya lagii, yang semakin membuat aku ngerasa ini kayak di film adalah aku mendengar soundtracknya dong. Haduuh apa lagi ini? Ini kayaknya astral kecampuran imajinasi deh. Masak ya, aku denger sebuah lagu pengiring (auranya sih dinyanyiin sama Cherrybelle, eaaa), liriknya agak lupa, pokoknya ada kata-kata.”Meskipun di Melbourne….meskipun berbeda bahasa…. Tetap saja akan kembali”. Sumpah, lucu banget nih, hahaha….
Soulku perlahan-lahan udah sampai ke kamarku. Masuuk…dan masuk ke tubuhku hingga aku pun terbangun. “Hmm, perjalanan yang menyenangkan. Ngobrol2, kenapa di Victoria University ya? Itu tadi beneran nggak sih?”
Langsung deh aku bergegas menuju laptop yang masih menyala di mejaku. Mbah google….mbah google, tanya dong, Victoria University bentuknya kayak gimana? Sreet…sreet..sreeet… Naah, sampe deh ke foto yang dicari. “Aaaaah, benar. Benaar! Mirip sekali dengan yang barusan aku lihat.” Cuma ya nggak seratus persen sama. Bentuk bangunannya sih mirip, tinggi menjulang cuma warnanya lebih soft. Merah bata gitu. Kalo yang di astral tadi bener-benar merah ngejreng, trus ada lagi biru ngejreng. Yaa, namanya juga astral, itu kan kombinasi antara kenyataan & imajinasi. Tapi ini beda juga dari mimpi. Sensasinya lebih kerasa aja kayak nyata.
Ya ampuun, Tuhan! Bisa-bisanya aku astral ke Victoria University? Mbayangin sedikit pun nggak pernah. Malah dulu pengennya ke Harvard University. Kemaren setelah dari Melbourne, ada sih sedikit bayangan ke Melbourne University. Tapi kalo Victoria University ni bener-bener nggak ada bayangan.
Kenapa ya? Kenapa ya? Apa aku akan membuat kisah dengannya di masa depan? Tapi dalam rangka apa? Short course lagi? Seminar? Penelitian? Ato bahkan kuliah Ph.D? Tapi kan..tapi kan… aku nggak begitu pintar? Dengan IP pas-pasan gini mana mungkin Ph.D ke Victoria University? Dan setelah dirunut-runut, aku pun teringat ke pengalamanku beberapa hari sebelumnya. Kejadiannya mirip. Waktu itu aku juga ketiduran di pagi yang cerah habis mumet ngerjain HPP. Eh tahu-tahu aku ngerasa astral. Aku sempat menahan soulku untuk tidak keluar waktu itu. “Hei, aku nih lagi mau konsen nggarap HPP, bukan waktu yang tepat buat ‘jalan-jalan’ “. Tapi entah kenapa soulku rasanya nggak bisa dicegah, tetep aja dia keluar dan jalan-jalan seenaknya tanpa merasa bersalah. Itu adalah pertama kalinya aku bisa menikmati sensasi perjalanan. Aku bisa melek dan mengamati prosesku “terbang”. Lalu aku melihat ruangan terang, kuning keemasan, banyak lampu. Semacam lorong atrium. Entah di mana itu.. Belum sampai ceritanya selesai, eh soulku udah balik lagi ke tubuhku. Ya sudah deh, jadinya bangun. Terbangun dengan penasaran,”Aaah, tadi aku di mana ya?” Berusaha tidur lagi untuk melanjutkan astral, tapi akhirnya astralnya nggak berhasil (kamunya wanting sih Im, padahal udah tau kan kalo wanting tu biasanya tidak diridloi Tuhan).
Jangan-jangan yang kemaren itu aku juga ke Victoria Univ ya? Aaah, kenapa kejadiannya begini ya? Di saat aku lagi fokus dan pusing dengan urusan kuliahku, kenapa “petunjuk” itu datang lagi? Aslinya penasaran banget dan pengen ngajak Tuhan hadir di depanku untuk jumpa pers, weeitss, memberi penjelasan gitu bahwa maksud aku astral ke Victoria University adalah untuk………….
Tapi tampaknya Tuhan lebih suka mengajakku berkelana dalam misteri. Oke Tuhan, apapun hasilnya di masa depan, aku akan menerimanya. Bisa jadi aku beneran balik ke Ausy, bisa jadi enggak. Tapi berhubung aku masih punya kesempatan untuk berimajinasi, maka aku akan menggunakan kesempatan itu seluas-luasnya. Aku akan menganggap bahwa aku akan balik ke Melbourne, lebih spesifiknya ke Victoria University untuk melakukan hal “mengagumkan” di sana, apapun itu.
Yup, ini adalah sesuatu yg membuatku sangat termotivasi untuk menyelesaikan urusan kampus dengan baik. Setelah kemaren dimotivasi oleh Mr. Teddy Minas (beruang cakep dari Melbourne Univ) untuk menyelesaikan HPP, kini saatnya Victoria Univ (yang gambarnya udah nongol sebagai penghias background layar laptopku) memotivasiku untuk menyelesaikan revisi PKP dan tesis. Hyaat.. Semangat, Imaa! Keajaiban-keajaiban cantik di masa depan sudah menunggumu. ^^  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar