Minggu, 08 Juli 2012

There’s God in Me & You


Adakah yang lain yang aku bicarakan hari ini?
Bukankah agama adalah semua tindakan dan
semua renungan.

Dan bukan hanya tindakan maupun renungan ,
melainkan ketakjuban dan pesona yang muncul
dari dalam jiwa, bahkan ketika tangan membelah
batuan atau merajut tenunan.

Siapakah yang dapat memisahkan iman dari tindakan,
kepercayaan dari pekerjaan?

Siapa yang dapat menyebarkan jam-jam Dia di
hadapan-Nya dan berkata, “ini untuk Tuhan dan
ini untukku sendiri ; Ini untuk jiwaku dan ini
untuk tubuhku?”………

Kehidupan keseharianmu adalah kuilmu dan agamamu
Ketika kamu masuk kedalamnya , ikutkan seluruh diri
kamu bersamanya





Ini adalah kutipan dari karyanya Om Kahlil Gibran temans, yg judulnya The Prophet itu lhoo…
Hmm, saya cuma mau bahas dikit sih… Singkatnya sih, hidup itu = Tuhan. Saya bingung gmn njelasinnya hehe… Itu memang nggak buat dijelasin sih, cukup diresapi aja secara mendalam. Semakin saya belajar agama, semakin saya tidak tahu temans, agama & Tuhan itu sbenarnya kayak gimana. Hohoho…. Klo awal2 belajar agama dulu mungkin saya bisa dgn yakin bilang,”Agama itu ya begini. Tuhan itu ya begini. Surga itu ya begini.” Tapi.. tapi…. Setelah semakin lama saya mencoba untuk berpikir, kok rasanya semakin saya tidak bisa berpikir ya?

Saya akhirnya jadi tidak tahu, sebesar apa Tuhan itu? Sebagus apa surga itu? Sebenar apa agama itu? Dan menurut saya, itu adalah hal yg tdk perlu dicari jawabannya. Karena kalo bertanya sama manusia sepandai atau sealim apapun, tetep aja itu bukan jawaban pasti. Mereka hanya mencoba memberi jawaban secara “manusia”, bukan secara “Tuhan”. Meskipun tdk bs dipungkiri, dalam diri setiap manusia pasti ada Tuhan.

Lalu, saya harus bagaimana ya? Percaya pada jawaban manusia sbg “manusia” atau jawaban manusia sbg “petunjuk Tuhan?” Itu jg saya tidak bs membedakan, hehe…. Selama ini saya hanya mencoba memilih apa yg saya yakini. Keyakinan yg sangat mungkin salah dan sangat mungkin benar.

Saya hanya memiliki sebuah bekal, bahwa kebaikan itu bersifat universal. Jadi, ketika saya menjumpai sesuatu yg membuat saya senang melihatnya, dan orang lain jg senang melihatnya, mungkin itu yg dinamakan kebaikan.


Tuhan ada dalam diri saya, anda, dan mereka

Mungkin ada yg pernah bilang, “Kepentingan dunia dan akhirat itu harus seimbang”
Kalo mndengar perkataan sperti ini, mungkin dulu saya cuma ngangguk2,”Oh ya, kepentingan akhirat itu ya sholat, ngaji, sedekah. Trus kepentingan duniawi itu ya makan, sekolah, bersih2”.

Hmm, trus klo saya yg versi skarang, smakin bingung mbedain antara kepentingan duniawi dan akhirat. Oke deh, klo misalnya makan itu kepentingan duniawi, trus.. trus… coba lah pikir lagi. Saya kan makan nasi tuh, nah berasnya dari mana? Nah padinya dari mana? Yang numbuhin padi siapa? Tuhan kan? Yang bawa beras ke pasar siapa? Yang masak beras jadi nasi siapa? Makhluk Tuhan kan?

Kalo begitu makan itu juga bernilai akhirat dong ya? Karena dari sebutir nasi ternyata besar sekali nilai spiritualismenya, hehe…

Trus gini juga. Misalnya saya mendengar ada berita duka. “Innalillahi Wa ina illaihi roijun, telah meninggal dunia bla bla bla. Semoga arwahnya diterima di sisiNya”

Ah ya, sampe di sini harusnya gak ada pertanyaan ya. Tp dasar saya kurang kerjaan, saya malah bikin pertanyaan baru. Bentar bentar, emangnya yang akan berada di tempat terdekat dgn Tuhan itu cuma orang yg udah meninggal ya? Klo orang yg msih hidup gini jaraknya sama Tuhan lbih jauh gt?

Lho bukannya Tuhan yg di akhirat dan dunia tu sama saja? Katanya Tuhan itu satu? Berarti Tuhan yg di dunia jg ngurusin akhirat scara bersamaan? Klo begitu ya nggak usah nunggu mati dulu lah biar lbih dekat dgn Tuhan. Kan posisi orang yg masih hidup maupun sudah meninggal sama, sama2 “dipegang” Tuhan.

Maaf temans, saya mulai menggila, haha… Abaikan saja tulisan saya klo bikin gila.


Dgn demikian, Tuhan ada dlm setiap diri kita kan?  Tuhan bekerja dlm setiap diri kita kan? Jadi tdk ada hal d dunia ini yg bersifat sepele. Tidur, mandi, fesbukan, makan, belajar, nonton bola, dll, di situ semua ada Tuhan.

Ih gila, kok Tuhan keren banget!! Kok bisa ya, manusia di dunia aja jumlahnya bnyak banget, karakternya nggak ada yg sama, wajahnya nggak ada yg sama, kesibukannya jg nggak ada yg sama. Itu serius, Tuhan ada dlm setiap diri mereka?

Hehe.. anda bertanya pd saya, saya jg gak bs jawab. Slama ini saya cuma bisa terbengong2 dgn pertanyaan saya sndiri yg coba saya cari sndri jawabannya. “Ya, Tuhan gitu loh! Kalo gak keren ya bukan Tuhan namanya.”

Pd akhirnya saya smpai pd sebuah pemikiran. Hmm… Kalo Tuhan aja satu, berarti seharusnya diantara manusia jg gak ada perbedaan dong ya? Kepandaian milik bersama, kekayaan milik bersama, kesejahteraan milik bersama, kebahagiaan milik bersama. Harusnya siih, surga jg menjadi milik bersama, hehe…

Dan saya pun berpikir lagi. Hmm surga ya? Surga ya? Mungkin surga itu baru akan terbentuk ketika…ketika semua pemikiran dan hati manusia bersatu. Itu baru namanya surga. Kalo surga2 yg digambarkan di kitab suci, itu mungkin “hanya” untuk memudahkan manusia dlam berpikir, bahwa surga itu indah. Tp surga yg sebenarnya, bisa saja “beyond of that”. It’s more than beautiful flowers, beautiful houses. Maybe, it’s a beautiful feeling or happiness that you can’t describe.

Ini saya cuma berandai2 lho. Sangat mungkin salah, sangat mungkin benar jg, hehe… Yaah, Life’s mystery, God’s mystery, and I like to learn in a mystery…

Jngan bingung dgn tulisan saya temans. Bagaimanapun tetaplah belajar tntang agama & Tuhan sbg pedoman. Tetaplah belajar tntang ilmu & hidup….  Pilihlah sesuatu sbg keyakinan, tp sisakan ruang untuk “misteri”, sisi non judgemental manusia yg sbenarnya adalah sisi judgemental milik Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar