Jumat, 29 Juni 2012

Melbourne, 2013




Dear, Melbourne
Apa kabar?
Aku menyapanya pada hari itu
Ketika daun-daun merebahkan tubuh mungilnya ke bumi
Dan burung-burung bergerak serempak melangkahi  awan

Aku dan segala keberanian yang ditiupkan Tuhan
Berjalan dengan sekantung penuh doa
Mencari  sebutir  cerita
Yang bercahaya….
Yang  bernuansa…..

Di sini, semua mimpi itu berkumpul
Pada lembutnya  desiran air Yarra River
Pada kokohnya rangkaian emas Eureka Tower
Pada hangatnya pelukan persahabatan University of Melbourne

Dalam balutan nafas lelah
Memoripun berbicara
Tentang  tangan-tangan yang mensakralkan semangat
Tentang kaki-kaki yang mengharumkan harapan

Bukan untuk sesuatu yang besar
Bukan untuk seseorang yang penting

Ini semata demi satu tekad sederhana,
Menunjukkan kepada Melbourne
Bahwa aku pernah ada
Bahwa aku pernah bertemu dan berbincang dengan dia

Karena aku tahu
Melbourne begitu istimewa
Karena aku tahu
Melbourne adalah jodoh dalam buku takdirku
Karena aku tahu
Aku dan bangsaku akan menjadi lebih baik setelah mengenal dia

Aku ingin belajar padanya
Dengan pensil kayu yang aku punya
Biarkan dia menggenggam tanganku
Bersama, kita melukis pesan-pesan cintaNya untuk dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar