Dear, Melbourne
Apa kabar?
Aku menyapanya pada hari itu
Ketika daun-daun merebahkan tubuh mungilnya ke bumi
Dan burung-burung bergerak serempak melangkahi awan
Aku dan segala keberanian yang ditiupkan Tuhan
Berjalan dengan sekantung penuh doa
Mencari sebutir cerita
Yang bercahaya….
Yang bernuansa…..
Di sini, semua mimpi itu berkumpul
Pada lembutnya
desiran air Yarra River
Pada kokohnya rangkaian emas Eureka Tower
Pada hangatnya pelukan persahabatan University of Melbourne
Dalam balutan nafas lelah
Memoripun berbicara
Tentang tangan-tangan
yang mensakralkan semangat
Tentang kaki-kaki yang mengharumkan harapan
Bukan untuk sesuatu yang besar
Bukan untuk seseorang yang penting
Ini semata demi satu tekad sederhana,
Menunjukkan kepada Melbourne
Bahwa aku pernah ada
Bahwa aku pernah bertemu dan berbincang dengan dia
Karena aku tahu
Melbourne begitu istimewa
Karena aku tahu
Melbourne adalah jodoh dalam buku takdirku
Karena aku tahu
Aku dan bangsaku akan menjadi lebih baik setelah mengenal
dia
Aku ingin belajar padanya
Dengan pensil kayu yang aku punya
Biarkan dia menggenggam tanganku
Bersama, kita melukis pesan-pesan cintaNya untuk dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar