Rabu, 16 Oktober 2013

Menunggu Mimpi



Mimpiku terbang
Sebelum aku bangun
Aku mencari sayapnya
Ada satu yang tertinggal
Serpihan bulu, sudah retak

Aku ingin tidur saja seharian ini
Mungkin ada mimpi lainnya yang mau singgah ke kamarku
Sekedar main atau menari bersama

Aku suka berbagi dongeng dengan mimpi-mimpiku
Saat dia datang, aku akan membawa semua bebanku
Bebanku sudah sekantung penuh
Aku menumpuknya di sudut lemariku

“Jangan lupa untuk menaruh bebanmu di pundakku ya!”
Itu pesan yang selalu disampaikan mimpiku
Dia mengucapkan dengan sangat manis seperti mantra
Bagiku itu lebih ampuh dari sekedar obat

Ya, tidak seperti obat yang harus kuminum setiap hari
Obat-obatan yang mencekikku tiap malam
Yang meracuniku dengan bualan kesembuhannya
Yang menjebakku dalam fantasi dunia normal

“Habiskan semua obatmu agar aku bisa menyentuhmu”
Orang-orang itu menganggapku sebagai monster
Atau alien, atau makhluk dengan kulit berduri

Aaah…..
Aku butuh penenang
Untuk memberi warna pada rumah kelabuku
Biar aku betah bertahan dalam kesunyian
Dan selamat dari serangan kata-kata pahit mereka

Jam dinding masih setia menemaniku menunggu mimpi
Hingga perlahan mimpi datang,
Menghadiahiku  sekotak damai

Selamat tidur, mimpi
Selamat berdiskusi dengan harapan-harapanku yang tak pernah tidur


*dedicated to World Mental Health Day, October 10, 2013
performed by KRST at tugu Jogja 

Stop stigmatizing people with mental illness!





2 komentar: