Kamis, 19 Desember 2013

Our Lovely Lord



Apapun agama/kepercayaan kamu, sesungguhnya kitab sucinya adalah satu : hati. Have you ever read your own heart?


Belajar agama itu buat apa? Untuk mengajarimu bahwa sesungguhnya pemahaman agama itu bukan milikmu
Belajar “ilmu dunia” itu buat apa? Untuk mengajarimu bahwa sesungguhnya kamu tdk berilmu
Belajar tntang “diri sendiri” itu buat apa? Untuk mengajarimu bahwa sesungguhnya kamu tidak memiliki apapun atas tubuhmu


Beribadah itu bukan biar disayang Tuhan, tapi biar kamunya sayang Tuhan. Kamu ibadah atau nggak, Tuhan tetep sayang kok. Bedanya, kalau kamu ibadah, kamu jadi lebih peka kalau Tuhan sayang sama kamu.


Everyone has their own light. Don’t be judgemental of what you see in others.


Tolerance is more than appreciating something different from you. It’s about being a part of a difference.


Perjalanan spiritual “mencari” Tuhan bukan tntang seberapa jauh jarak yang kau tempuh, seberapa banyak ilmu yang kau pelajari, seberapa banyak amal yang kau lakukan…
Tapi… “mencari” Tuhan adalah tentang keberanian mengakui siapa diri kita yang sebenarnya di hadapanNya.


Yang terpenting itu bukan bgaimana kita bisa terbang ke angkasa, mencapai puncak gunung tertinggi, mendapat milyaran uang, atau dikenal orang sedunia. Yang terpenting itu menyadari  apakah kita sudah demikian kenal dekat dengan Tuhan yang ada dalam hati. 

Kita “bebas” menjadikan fisik kita berkilau semacam apapun, tapi iman kita harus lebih berkilau. Iman itu hanya urusan antara kau dengan Tuhan. It’s really personal & sacred!




Sebagaimana agama sebagai “kendaraan” untuk mengenal dan beribadah pada Tuhan, maka profesi/pekerjaan juga merupakan “kendaraan” untuk memberikan manfaat pada orang lain.
Ada banyak jalan yang bisa kita tempuh untuk menuju kebaikan, namun ada kalanya kita memang harus bergerak dengan “kendaran” untuk menunjukkan identitas kita.







  (note: foto ini diambil seorang teman dgn penuh perjuangan di Phuket, Thailand :) )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar