Jumat, 20 Desember 2013

Talking to God



Kalo aja ngobrol sama Tuhan itu semudah ngobrol sama temen se-genk, begitu nanya langsung ada jawabnya, pasti nggak akan ada keresahan.

Kalo lagi galau atau bete tinggal nanya, “Hei Bro, gue mesti ngapain?”

Trus langsung ada jawaban, “Oh, ya loe, harus gini gini, bla..bla.. bla.. Dijamin loe bakal bahagia, masuk surga.”

 Kalo aja masuk surga itu kayak nonton konser, pasti enak ya. Bisa pesen tiket, bisa bayar VIP untuk cari posisi paling pewe, bisa teriak2 bergembira, dapet euforia & ketemu artis yg namanya “kebahagiaan.”

Tapi tampaknya Tuhan lebih memilih posisi “jaim”. Bukan karena Dia sombong. Dia cuma pengen manusia belajar memuliakan sesuatu yang “agung”. Dia cuma pengen komunikasiNya dengan manusia berjalan lebih istimewa. Makanya Dia nggak pernah nunjukkin no HP atau pin BBNya, biar manusia merasakan bahwa menemukan & berbicara dgnNya itu tidak mudah.  Makanya Dia nggak pernah ngasih jawaban yang langsung bisa “didengar” oleh manusia, biar manusia tertantang untuk menjadi peka sendiri dengan petunjukNya. 

Begitulah, sesungguhnya Dia tidak berniat untuk menjadi “sok misterius”. Apa yang Dia lakukan semata agar manusia menyadari arti pemuliaan atas Dirinya & ketetapanNya. Kalau terhadap Dia saja tidak memuliakan, bagaimana mungkin manusia akan memuliakan dirinya sendiri & dunia di sekitarnya? 
 



 

1 komentar: