Kalo aja ngobrol sama Tuhan itu semudah ngobrol sama temen
se-genk, begitu nanya langsung ada jawabnya, pasti nggak akan ada keresahan.
Kalo lagi galau atau bete tinggal nanya, “Hei Bro, gue mesti
ngapain?”
Trus langsung ada jawaban, “Oh, ya loe, harus gini gini,
bla..bla.. bla.. Dijamin loe bakal bahagia, masuk surga.”
Kalo aja masuk surga
itu kayak nonton konser, pasti enak ya. Bisa pesen tiket, bisa bayar VIP untuk
cari posisi paling pewe, bisa teriak2 bergembira, dapet euforia & ketemu
artis yg namanya “kebahagiaan.”
Tapi tampaknya Tuhan lebih memilih posisi “jaim”. Bukan
karena Dia sombong. Dia cuma pengen manusia belajar memuliakan sesuatu yang
“agung”. Dia cuma pengen komunikasiNya dengan manusia berjalan lebih istimewa.
Makanya Dia nggak pernah nunjukkin no HP atau pin BBNya, biar manusia merasakan
bahwa menemukan & berbicara dgnNya itu tidak mudah. Makanya Dia nggak pernah ngasih jawaban yang
langsung bisa “didengar” oleh manusia, biar manusia tertantang untuk menjadi
peka sendiri dengan petunjukNya.
Begitulah, sesungguhnya Dia tidak berniat untuk menjadi “sok
misterius”. Apa yang Dia lakukan semata agar manusia menyadari arti pemuliaan atas
Dirinya & ketetapanNya. Kalau terhadap Dia saja tidak memuliakan, bagaimana
mungkin manusia akan memuliakan dirinya sendiri & dunia di sekitarnya?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus